Al-Islam Magazine Mei 2014 | Page 36

Secara garis besar, dalam praktik pembelajaran ibadah sunnah yang sangat Kusenangi, sesudah pribadi, kita kaum muslimin diminta untuk memenuhi kewajibannya, sehingga Aku senantiasa mampu menguasai atau mengasihinya. Dan ketika Aku sudah mengendalikan diri dengan jalan melaksanakan mencintainya, maka Aku-lah sebagai pendengaran ‘mujahadah’. Istilah mujahadah dapat diartikan dan penglihatannya, serta sebagai tangan yang suatu upaya semesta untuk bersungguh-sungguh dipergunakan, dan kaki yang dilangkahkan dalam melaksanakan taat atau ibadah, pada olehnya. Dan jika ia memohon, pastilah umumnya. Hal ini, dapat dilakukan dengan sadar dikabulkan. Pula jika ia memohon perlindungan, dan terencana, yang diarahkan dalam kerangka pasti Aku lindungi’’. (HR. Bukhari) ‘menyingkirkan’ atau ‘menakhlukkan’ musuh utama yang bersarang pada diri setiap insan, yang kita kenal bersama yaitu ‘hawa nafsu’. Dari Anas, Nabi saw bersabd