"Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah
Taubat adalah pembuka harapan. Manakala kita
taubat bagi orang-orang yang berbuat kejahatan
berbuat dosa atau kesalahan, beban berat terasa
karena kebodohannya, yang kemudian mereka
di pundak. Kita memerlukan terhapusnya beban
bertaubat dengan segera, maka
mereka itulah yang Allah
terima taubatnya, dan Allah
Kita memerlukan terhapusnya
Maha Mengetahui lagi Maha
beban dengan petunjuk Allah Swt.
Bijaksana." (QS. An-Nisa' [4] :
melalui permohonan atas ampunan17)
Nya
"Dan Kami tidak mengutus
seorang rasul melainkan untuk
ditaati dengan seizin Allah. Sesungguhnya jikalau
mereka ketika menganiaya dirinya datang
kepadamu, lalu mohon ampun kepada Allah, dan
Rasul pun memohonkan ampun untuk mereka,
tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima
Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa' [4] :
64)
Rasulullah saw. bersabda,"Sesungguhnya Allah
senantiasa membuka tangan-Nya pada malam
hari agar orang-orang berbuat kesalahan pada
siang hari mau bertaubat, dan juga membuka
tangan-Nya pada siang hari agar mereka yang
berbuat kesalahan pada malam hari mau
bertaubat. Ini berlangsung terus hingga matahari
terbit dari arah barat/sebagai tanda datangnya
Kiamat." (HR. Muslim dari Abu Musa Al-Asy'ari)
Hidup di zaman sekarang yang penuh dinamika
ini, bila tidak kerap mawas-diri, rasanya mudah
bagi kita semua untuk tergelincir berbuat
kesalahan dan dosa. Namun dengan adanya
konsep Taubat, seakan memberi harapan
kembali kepada kita agar bisa kembali taat dan
bertakwa kepada-Nya.
Berapa Kali Hendaknya Taubat Kita?
Sebaiknya setiap kali berbuat dosa dan kesalahan
kita segera mohon ampun dan bertaubat. Jadi
tergantung berapa kali kita berbuat dosa,
sebanyak itu pula hendaknya kita bertaubat.
Mengapa Kita Perlu Bertaubat?
al-Islam.my.id | Edisi 4 - Sya’ban 1435 H | Juni 2014
dengan petunjuk Allah Swt. melalui permohonan
atas ampunan-Nya. Kita laksanakan taubat
kepada Allah, hingga Dia menerima taubat kita.
Seraya menyesali kesalahan, kemudian kita
laksanakan amal-amal kebajikan dan
menghindari kesalahan serupa, maka Allah
berjanji, setiap yang bertaubat akan diterima
taubatnya. Sesudahnya Allah kemudian
memberikan kesempatan kepada kita untuk
berbuat amal shalih yang lebih baik dan
bermanfaat. Dengan itu, hidup kita terasa lebih
luas dan ringan. Allah sungguh menyukai
kedatangan seorang hamba yang bertaubat usai
melakukan kesalahan. Betapa mulianya, selain
mengampuni, Allah kemudian memberikan
petunjuk kepada hamba yang bertaubat, sesuai
firman-Nya:
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi
siapa yang bertaubat, beriman, beramal shalih,
kemudian tetap dalam jalan yang Aku
tunjuki." (QS Thaa Haa [20] : 82)
Nah, kini usai kita memahami keutamaan
Taubat, marilah kita bersegera untuk memohon
ampunan-Nya, bertaubat atas segala kesalahan
baik yang besar maupun yang kecil agar hidup
kita dipenuhi keberkahan dan petunjuk-Nya.
Itulah hakikat harapan dari taubatan nashuha,
taubat yang sesungguh-sungguhnya. [TBH, dari
berbagai sumber]
29