Akar Media Indonesia Episode#01-November 2014 | Page 23

In Proyek ini untuk wayang wong ini berasal dari kisah Ni Luh Menek merepresentasikan kebudayaan Ramayana. dari dua Desa yaitu Tejakula dan Blangsinga, Tejakula berada Tari Teruna jaya yang di ciptakan didaerah pesisir utara bali oleh bapak Gede Manik sedangkan Blangsinga berada di menceritakan tentang perasaan dan tengah pulau dewata. Aktifitas ini emosi pemuda yang penuh merupakan cara pendokumentasian semangat dan kegembiraan dalam dalam bentuk fotografi dengan hidupnya. Ibu Luh Menek di ajarkan menggunakan pendekatan hasil secara langsung oleh sang pencipta budaya dari daerah tersebut dengan tari ini, sampai akhirnya membawa DODDY OBENK : Tahun 1987 lulus nara sumber yang akurat. Tindakan, beliau menjadi salah seorang penari dari Institut Teknologi Bandung pencarian, penyelidikan dan istana kepresidenan di era Presiden (ITB). Memulai foto dari tahun 1982, sebagai fotografer pengumpulan data dari Soekarno. Begitu pula dengan karirnya profesional pada tahun 2000. dokumentasi ini ditunjukkan dalam bapak Ida Bagus Blangsinga dengan melakukan iklan fotografi untuk acara pameran. tarian kebyar duduknya yang perusahaan besar dan terkemuka, menggambarkan tentang karakter fotografi seni rupa, still life fotografi Seni dan budaya tarian dari kedua Anggada, dimana kegembiraan di Jakarta, Bandung dan Bali, Foto desa ini didokumentasikan secara Anggada ka rena dipercaya oleh tentang, tari, budaya dan seni, khusus, dimana dari desa Rama dalam membawa pesan untuk Melakukan pameran tunggal di Indonesia dan luar negeri, kemudian blangsinga terdapat seorang disampaikan kepada Rahwana. pindah ke Bali pada tahun 2005. maestro tari kebyar duduk yaitu Ida Proyek ini adalah sebuah film Bagus Blangsinga dan dari desa Hasil dokumentasi ini dokumenter Art Photography untuk Tejakula terdapat maestro tari dipresentasikan dalam bentuk menghabiskan waktu sekitar dua Teruna Jaya yaitu ibu Luh Menek dan pameran fotografi di beberapa tahun dari tahun 2012 sampai tahun tari wayang Wong yaitu bapak Gede tempat dan pementasan di dua 2014, untuk memperkenalkan seni Putu. tempat yaitu rumah topeng di Desa Tejakula,Kabupaten Setyadharma dan galeri Grya Buleleng, Bali Utara. Dalam pelaksanaan kegiatan, Santrian sanur. Gagasan untuk banyak pihak terkait untuk menampilkan kegiatan ini TJANDRA HUTAMA K. : Tahun 2005 tercapainya tujuan diadakannya dibeberapa tempat dilandasi atas lulus dari Institut Teknologi acara ini, baik dari galeri, restoran, kesadaran bahwa budaya ini adalah Surabaya (ITS). Pada tahun 2007, mendirikan perusahaan advance masyarakat setempat maupun tim milik bersama dan dalam menjaga digital printing di Bali yang bernama kerja. Diperlukan waktu yang tidak keaslian merupakan tanggung “Niti Mandala”. Pada tahun 2009 sedikit dalam pengumpulan data- jawab dari semua lapisan mulai serius terjun ke dunia data, terutama untuk seni budaya masyarakat. fotografi profesional, sampai wayang wong. sekarang. Karya fotonya meliputi Kegiatan mendokumentasikan ini tentang, seni budaya Bali, seni foto landscape, Tari wayang wong ini melibatkan juga merupakan salah satu langkah pertunjukan, jurnalistik, makro. Tjandra juga aktif banyak penari dan hanya ditarikan dalam melestarikan dan melindungi di komunitas fotografi diantaranya pada saat ritual upacara keagamaan keaslian dari budaya. Persiapan dari “Perhimpunan Fotografer Bali” dan di desa tejakula. Topeng yang konsep, cara pengambilan data baik “Denpasar Photographer ditarikan saat ritual upacara foto maupun rekaman audio video Community”, Tjandra juga banyak merupakan topeng yang sangat dilakukan berdasar atas keputusan terlibat dalam berbagai pameran disakralkan oleh penduduk desa bersama semua pihak. Dan kelompok fotografi. Selain itu, Tejakula, dimana topeng sakral ini mengingat pentingnya pencatatan Tjandra banyak memenangi kontes hanya boleh dikeluarkan saat ritual sebgai sebuah alat informasi dan fotografi. upacara saja. Namun terdapat juga melindungi budaya, pihak desapun topeng wayang wong tiruannya atau ikut berperan aktif dalam kegiatan yang biasa disebut dengan istilah ini. topeng sekuler. Mirip namun tidak sama dengan yang aslinya, sedangkan koreografi dan penarinya tetap sama. Cerita yang digunakan dalam koreografi tari 21