editorial
T
2014
Tahun
Istimewa
ahun baru 2014 merupakan tahun
istimewa. Tahun ini akan membongkar
hampir semua pondasi demokrasi negeri
ini. Wakil rakyat akan digantikan yang
baru hasil pilihan rakyat. Dan Presiden
SBY akan lengser untuk digantikan presiden yang
baru.
Sejauh dari analisis para pakar, hampir sepuluh
tahun kepemimpinan SBY, terdapat keberhasilan
dan kegagalan. Keberhasilannya meningkatkan kelas
menengah, menempatkan posisi negeri ini pada level
yang lebih tinggi, dan menaikkan Gross Domestic
Brutto (GDB).
Ini tanda keamanan dan kenyamanan berusaha
cukup positif. Demokrasi berjalan baik. Dan
penanganan korupsi terkawal, kendati disana-sini
masih ada yang berasumsi tebang pilih. Untuk itu,
sebagai rakyat kita mengapresiasinya.
Namun di balik keberhasilan itu juga terpampang
kegagalan-kegagalan. SBY kurang tegas bertindak.
Tidak memproteksi produk lokal dari masuknya
produk asing. Kurang memperjuangkan kemandirian
bangsa di tengah arus global. Dan akibat itu, maka
Indonesia riuh sebagai pasar. Pasar bagi barang
impor yang mematikan sektor-sektor tertentu di
dalam negeri.
Tidak masuk akal, negeri kaya dan luas ini impor
garam, beras, gula, jagung, kedelai, sampai ketela
pohon. Juga sangat mencengangkan negeri dipenuhi
produk garmen ini justru impor garmen dari China
hingga 80%. Ironisnya, gempuran produk tekstil
impor itu mematikan produk teksil di dalam negeri.
Banyak pabrik tekstil tutup dan berganti haluan
sebagai importir garmen.
Produk perkebunan seperti kopi dan teh juga
sama. Indonesia dengan kopi robusta yang terbaik
di dunia terkalahkan kopi impor yang tidak jelas
mutunya. Kopi arabika dunia yang lima terbaiknya
berasal dari negeri ini, juga dikalahkan kopi jelek
Thailand. Dan teh yang enak, harum, dengan harga
premium juga harus terusir dari teh impor yang
berdatangan dari berbagai negara.
Pasar bebas memang muskil menghindarkan diri
dari importasi. Itu dijamin, berdasar kesepakatan
yang ditandatangani tiap negara. Tetapi negaranegara lain tidak terlalu lunak seperti Indonesia.
Negara-negara lain demi melindungi rakyatnya,
melakukan proteksi melalui non-tariff barrier. Sebuah
pembatasan ‘akal-akalan’ demi melindungi produk
dalam negeri.
Di tahun 2014 ini rakyat harus sadar, bagaimana
menjatuhkan pilihan. Pilih wakil yang benar-benar
punya nasionalisme tinggi. Pilih wakil yang berjuang
demi negara dan bangsa. Dan pilih yang cerdas dan
berani memilah di tengah percaturan global.
Selamat tahun baru 2014, semoga bangsa dan
rakyat negeri ini semakin mandiri dan sejahtera
berkat pemimpin yang istiqomah.
Penerbit: PT Multimedia Internetindo,
Pemimpin Umum: Rubiyanto Wakil Pemimpin Umum:
Sabrun Jamil DIREKTUR OPERASIONAL: Djoko Su’ud
Sukahar DIREKTUR KEUANGAN & GENERAL AFFAIR:
Artika Prianti DIREKTUR MARKETING: M. Ashim Islam
PEMIMPIN REDAKSI: Djoko Su’ud Sukahar Dewan Redaksi: Sabrun Jamil (Ketua), Rubiyanto, Djoko Su’ud
Sukahar Redaksi: Beledug Bantolo, Dian Yuniarni, Irsa Pitri D, Iin Achmad, Yosi Winosa, Ocha Witnesteka
Miela Putra Sekretaris Redaksi: Dian Ayu FOTO & RISET: Bimo Hariyadi Desain Grafis: Allamandha Informasi & Teknologi Moshe Bonnavena MaNAJER SIRKILASI & DISTRIBUSI: Ahmad Subhan
Sirkulasi & DISTRIBUSI: Rudi Kamaludin, M Yasin, Vidra, Aida Chaurmain, Dian Purnama Sari keuangan:
Karyono UMUM: Nardi, Anwar
Alamat Redaksi & Usaha:
Jl. Sungai Sambas 6 No. 1
Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12130
Telp. 021-7229317 Fax. 021-7229318
email: [email protected][email protected][email protected]
@agrofarm_
Majalah AgroFarm
Wartawan AgroFarm tidak dibenarkan menerima imbalan dari narasumber berkaitan dengan tugas jurnalistik.
www.agrofarm.co.id