cover story
Dwi Asmoro, Riset & Development Director Sampoerna Agro
Dukungan
Government
Real Kok
Tidak dipungkiri,
kedatangan Presiden SBY
dalam IPOC di Bandung
kemarin memberi semangat
baru bagi kalangan sawit.
Mereka yang bergerak
dalam tanaman ini kembali
bergairah, di tengah
hantaman banyak pihak,
terutama yang datang dari
Amerika Serikat dan Eropa.
M
enurut Dwi Asmoro, Riset
& Development Director
Sampoerna Agro, dukungan
itu diharap melahirkan arahan
baru bagi industri sawit.
Sebab sawit merupakan kekuatan negeri ini,
yang wajib mendapat dukungan pemerintah
untuk hulu maupun hilirnya. Inilah wawancara
lengkapnya dengan Yosi Winosa dan Irsa Fitri
dari Agrofarm.
Foto: Bimo
Apakah pemerintah mendukung industri
sawit?
Minyak sawit kita dibanding dengan
minyak nabati lain itu unbeatable, ngga
bisa dikalahkan. Kalau dibanding dengan
soybean, katakanlah produktivitasnya satu
banding sepuluh. Artinya, itu merupakan satu
competitiveness advantages bagi Indonesia,
walaupun central of origin-nya bukan dari
Indonesia. Kalau kita lihat perkembangannya
selama 100 tahun terakhir, tadinya potensi
produktivitasnya hanya 2 ton per hektar
sekarang bisa 9 ton per hektar potensial, dan
arealnya memang kita mendukung.
Di hilir kalau kita lihat peta industri sawit
kan nilai gunanya macam-macam. Anda bisa
larikan ke pangan, energi, tergantung visi
masing-masing perusahaan. Namun secara
makro pemerintah harus ada guidance ini
mau diarahkan kemana. Sangat logis jika
pemerintah memberikan back up yang
demikian besar untuk industri ini karena
memang ini kekuatan kita. Mulai dari
dukungan di sektor hulu maupun hilir.
Bagaimana bentuk dukungan
pemerintah?
Saya melihat sih pemerintah mendukung
since the beginning. Dua minggu lalu
AgroFarm l Tahun III l Edisi 41 l Desember 2013
13