Agro Farm edisi 41 | Page 13

cover story Dwi Asmoro, Riset & Development Director Sampoerna Agro Dukungan Government Real Kok Tidak dipungkiri, kedatangan Presiden SBY dalam IPOC di Bandung kemarin memberi semangat baru bagi kalangan sawit. Mereka yang bergerak dalam tanaman ini kembali bergairah, di tengah hantaman banyak pihak, terutama yang datang dari Amerika Serikat dan Eropa. M enurut Dwi Asmoro, Riset & Development Director Sampoerna Agro, dukungan itu diharap melahirkan arahan baru bagi industri sawit. Sebab sawit merupakan kekuatan negeri ini, yang wajib mendapat dukungan pemerintah untuk hulu maupun hilirnya. Inilah wawancara lengkapnya dengan Yosi Winosa dan Irsa Fitri dari Agrofarm. Foto: Bimo Apakah pemerintah mendukung industri sawit? Minyak sawit kita dibanding dengan minyak nabati lain itu unbeatable, ngga bisa dikalahkan. Kalau dibanding dengan soybean, katakanlah produktivitasnya satu banding sepuluh. Artinya, itu merupakan satu competitiveness advantages bagi Indonesia, walaupun central of origin-nya bukan dari Indonesia. Kalau kita lihat perkembangannya selama 100 tahun terakhir, tadinya potensi produktivitasnya hanya 2 ton per hektar sekarang bisa 9 ton per hektar potensial, dan arealnya memang kita mendukung. Di hilir kalau kita lihat peta industri sawit kan nilai gunanya macam-macam. Anda bisa larikan ke pangan, energi, tergantung visi masing-masing perusahaan. Namun secara makro pemerintah harus ada guidance ini mau diarahkan kemana. Sangat logis jika pemerintah memberikan back up yang demikian besar untuk industri ini karena memang ini kekuatan kita. Mulai dari dukungan di sektor hulu maupun hilir. Bagaimana bentuk dukungan pemerintah? Saya melihat sih pemerintah mendukung since the beginning. Dua minggu lalu AgroFarm l Tahun III l Edisi 41 l Desember 2013 13