Agro Farm edisi 38 | Page 60

imperium Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) (Indonesia Cattle and Buffalo Farmer’s Association) Foto: Istimewa Menjaga Sapi Lokal & Serangan Daging Impor Berdirinya organisasi ini tak lepas dari keberadaan peternak sapi di Indonesia. Pada tahun 1976 peternak sapi perah tumbuh, namun pada saat itu hasil perahan peternak mengalami masalah karena susu mereka tidak bisa masuk ke industri. P ara peternak ini berkumpul dan membuat wadah. Pada kongres nasional peternak sapi di Jawa Barat, yang digelar pada tanggal 7-9 Juli 1976, peternak sapi Indonesia mengubah namanya menjadi Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonsesia (PPSKI). Kongres yang digelar di Bogor ini diresmikan langsung Presiden Soeharto di Bina Graha Jakarta ketika itu. Menurut Sekjen PPSKI, Dr.Ir Rochadi Tawaf MS, PPSKI membawa beberapa idealisme, antara lain 60 60 bagaimana membentuk masyarakat peternak yang bertanggung-jawab pada tujuan pembangunan nasional. Kemudian membangun peternak berpengetahuan dinamis dan kreatif agar menjadi peternak yang tangguh, mandiri dan berdaya saing. Selain, bagaimana membangun agribisnis peternakan sapi dan kerbau menuju terbentuknya sistem usaha yang berkelanjutan. “Kita menciptakan peternak sapi dan kerbau agar mampu memegang peranan penting dalam sistem agribisnis peternakan,”ujar Rochadi pada Agrofarm di Kantor Sekretariat PPSKI, Jalan Siliwangi No 9, Bandung, Jawa Barat. Sedang visi PPSKI, lanjut Rochadi, menjadikan sistem agribisnis peternakan sapi dan kerbau rakyat yang tangguh, efisien dan berdaya saing. Dengan demikian, misinya adalah mendorong efisiensi dan efektivitas usaha dalam meningkatkan daya saing produksi dengan memanfaatkan potensi domestik, keunggulan komparatif dan kompetitif. “Dan tentu, ini demi meningkatkan kesejahteraan para peternak sapi dan kerbau melalui inovasi keterampilan teknologi dan pembinaan organisasi. Selain menjaga potensi pasar domestik dari masuknya komoditi impor dengan produk yang berdaya saing,” tuturnya. Keanggotaan dari wadah ini, kata Rochadi, selain para peternak, ilmuwan, juga tokoh-tokoh masyarakat dan instansi terkait yang berminat dan sesuai AD/ART PPSKI. Dan kegiatan-kegiatan yang digelar PPSKI semuanya bertujuan meningkatkan kesejahteraan peternak melalui upaya peningkatan pendapatan dari usaha ternaknya dengan inovasi teknologi dan permodalan yang kondusif. “Disinilah peran ilmuwan yang tergabung dalam PPSKI. Dimana kegiatan yang kami gelar bertujuan, bagaimana menjaga dan meningkatkan populasi dan mutu genetik sapi dan kerbau. Juga mengembangkan jenis-jenis ternak potong silangan asli Indonesia,” imbuh dosen peternakan Unpad ini. PPSKI juga mengembangkan daya dukung wilayah secara terpadu dengan sektor lain, khususnya dalam meningkatkan jumlah dan mutu hijauan pakan. Upaya AgroFarm l Tahun III l Edisi 38 l September 2013 GeoEnergi l Tahun I l Edisi 06 l Desember 2010