A & O Magazine Edisi XI Manusia & Alam September 2020 | Page 49

Foto: Syarief Thalib bersama mantan menteri BUMN, Rini Soewarno, & menteri luar negeri, Retno Marsudi

bersih, dan lingkungan yang terjaga. Banyak hal yang dapat dipelajari di sini seperti teknologi pertanian, peternakan, tata pemerintahan, dan lain-lain. Prospek study tour untuk anak-anak SMA dan SMP, maupun studi banding untuk para mahasiswa, dosen, pegawai pemerintah, swasta, sangatlah bermanfaat. New Zealand termasuk negeri yang mahal, faktor yang mahal itu seperti akomodasi dan transportasi. Untuk menyiasatinya kami mengusulkan menggunakan apartemen, jadi lebih irit. Untuk transportasinya, kita bisa cari yang hemat. Untuk makannya bisa dibantu oleh katering yang dikerjakan oleh orang-orang Indonesia yang menetap di New Zealand.

Kalau menurut pengalaman Pak Syarief,

bagaimana situasi pariwisata NZ dan

Indonesia?

Promosi wisata New Zealand di Indonesia

demikian gencar. Berbagai strategi

marketing mereka lakukan, seperti makin

seringnya berita tentang New Zealand di

media sosial, televisi, bahkan sampai ada

tokoh populer dari Indonesia yang

menjadi duta New Zealand. New Zealand

melakukan hal ini tidak hanya di

Indonesia tapi juga di seluruh negara-

negara potensial untuk mengundang para

wisatawan mengenal dan menikmati New Zealand. Terbukti dengan 4 tahun berturut-turut sebelum pandemi Covid-19, pendapatan tertinggi New Zealand didapat dari sektor pariwisata. Wisata ke New Zealand semakin ‘happening‘. Ini peluang baik bagi kami menawarkan paket customised tour ke New Zealand. Kami lebih dominan membantu turis Indonesia di NZ. Tapi saya juga mengakomodasi turis New Zealand ke Indonesia. Selama ini mereka hanya mengenal Bali dan Lombok. Pariwisata di Indonesia sendiri sebetulnya lebih beragam, sangat banyak yang bisa dipromosikan. Dengan strategi pemasaran

yang pas dan tepat disertai

komitmen menjaga

kenyamanan tempat

wisata dengan fasilitas

yang layak, memadai, I

ndonesia akan sangat

menjadi tujuan wisata

yang lebih potensial.

Indonesia butuh lebih

banyak ‘story telling’ yang

gencar yang disampaikan

ke dunia luar.