A & O Magazine Edisi XI Manusia & Alam September 2020 | Page 46

Sebelumnya A & O Magazine mengucapkan terima kasih untuk kesediaan Pak Syarief diwawancarai oleh saya. Bisa sedikit diceritakan latar belakang Pak Syarief secara pribadi?

Saya dilahirkan di Karawang, Jawa Barat, yang dulu disebut sebagai daerah lumbung padi, sehingga dikenal Karawang kota Padi. Di sana saya tinggal di rumah yang tidak terlalu jauh dengan persawahan yang asri, sampai dengan SMA. Setelah itu saya melanjutkan kuliah di Jakarta, mengambil jurusan Manajemen Sistem Informasi Komputer. Pertama kali saya bekerja justru di tempat saya KKN dan mengalami beberapa kali pindah perusahaan dan jabatan. Pernah di anak perusahaan Astra, membangun Sistem Rumah Sakit Terpadu, lalu pindah ke lembaga keuangan kredit di bawah naungan group Subentra, membangun sistem pembiayaan kendaraan bermotor dan produk lainnya. Memasuki dunia perbankan, saya ditugaskan sebagai Audit Analyst untuk teknologi informasi. Saya cukup lama di sana sebelum hijrah ke perbankan lainnya yang lebih kompleks dan memiliki tanggung jawab lebih. Di sana saya membangun infrastruktur sistem komputerisasi yang kuat bersaing dengan bank-bank lain. Dunia perbankan membuat jaringan saya bertambah luas. Setelah cukup lama di dunia perbankan dengan berbagai posisi, saya mendirikan usaha trading batu bara bersama teman-teman.

Kenapa bisa kepikiran untuk usaha sendiri? Ada kisah waktu kecil sempat usaha apa? Atau ada pengaruh lingkungan atau orang tua sehingga memutuskan untuk membuka usaha?

Kebetulan orang tua saya adalah pengusaha furniture dan nenek saya juga membuka toko kelontong. Dari kecil saya sering membantu kedua toko tersebut.

Bagaimana ceritanya kok Pak Syarief bisa tinggal di New Zealand?

Pada saat saya menikah, memang saya dan istri berencana mencoba untuk tinggal beberapa tahun di luar negeri. Ini akhirnya terlaksana setelah kami memiliki tiga orang anak. Sempat ada beberapa pilihan negara mana yang kami tuju. Setelah banyak mengambil pertimbangan dari berbagai faktor, kami akhirnya memutuskan untuk tinggal di New Zealand. Kami masuk ke New Zealand lewat jalur pendidikan. Tadinya istri saya yang akan melanjutkan kuliah, karena ia lebih fasih berbahasa Inggris. Tapi dengan pertimbangan lain, akhirnya saya yang ambil kuliah, sekalian belajar dan belajar berkomunikasi.

Pak Syarief punya tiga bidang usaha ya? Bisa diceritakan apa saja?

Ya, usaha saya tour operator sekaligus MICE, investasi dan trading. Yang sekarang sedang digarap adalah retail e-commerce yang memasarkan produk UKM Indonesia di pasar New Zealand, Australia dan Pasifik.

Kenapa memilih bidang-bidang itu?

Pada saat saya masih studi, saya memiliki izin bekerja 20 jam per minggu. Saya ambil kesempatan ini sebagai latihan. Setelah selesai kuliah, saya bekerja full time dan mengajukan permanent resident. Pemilik cafe tempat