A & O Magazine Edisi XI Manusia & Alam September 2020 | Page 38

Apakah anda pernah merasa marah, sedih, atau tersinggung karena hal sepele? Adakah hal-hal yang menurut orang lain tidak terlalu mengganggu, namun bagi anda hal itu sangat penting? Jika jawaban dari kedua pertanyaan ini adalah „ya“, mungkin ada baiknya anda melakukan refleksi diri.

Refleksi diri tidaklah mudah, pun bukanlah hal yang menyenangkan. Namun demikian, ada hal-hal yang kita lakukan agar kedepannya kita tidak mudah emosional atas hal-hal sepele. Berikut ada beberapa cara agar anda dapat melakukan refleksi diri dengan mudah.

Pemetaan

Sebagaimana cara umum untuk mengumpulkan data, demikian juga refleksi butuh data tentang diri anda. Informasi tentang diri anda ini dibutuhkan agar anda dapat memahami diri anda lebih baik. Berdasarkan informasi tersebut, mudah-mudahan anda dapat melakukan sesuatu yang lebih baik sehubungan dengan

masalah emosi atau

pikiran anda.

Untuk melakukan pemetaan, ada beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang diri anda. Pastikan masalah apa yang mengganggu anda. Bedakan antara masalah emosi dan pikiran. Kenali masalah tersebut sekongret mungkin. Semakin detail masalah yang anda tahu, semakin baik kemungkinan anda memecahkan masalah tersebut.

Lalu cari tahu seberapa sering anda mengalami masalah tersebut dalam sehari, seminggu, atau sebulan. Semakin sering suatu masalah, misalnya pikiran dan perasaan yang mengganggu muncul, semakin besar kemungkinan masalah tersebut mengganggu kehidupan anda. Munculnya masalah juga kadang memiliki waktu tertentu, misalnya pagi saja atau malam saja.

Hal lain yang juga perlu diketahui adalah berapa lama anda memiliki masalah tersebut. Jika ditelusuri, sebagian orang telah memiliki masalah sejak masa kanak-kanak. Sebagian orang lainnya memiliki masalah ketika sudah dewasa. Semakin lama masalah terjadi, kemungkinan semakin sulit untuk mengubah diri karena masalah sudah menjadi bagian dari diri. Meski demikian, bukan berarti refleksi diri tidak dapat dilakukan atau masalah tidak dapat diselesaikan. Hanya, jika masalah sudah menjadi bagian dari identitas anda, tanyakan pada diri anda apakah anda siap jika tidak memiliki identitas sebagaimana yang anda miliki sekarang? Konsekuensi apa yang anda hadapi jika anda tidak memiliki identitas sebagaimana yang anda miliki sekarang?

Masalah (perilaku, pikiran, atau perasaan yang mengganggu)

Frekuensi (per hari / per minggu / per tahun)

Sejak kapan? (awal munculnya masalah)

TABEL PEMETAAN