A & O Magazine Edisi XI Manusia & Alam September 2020 | Page 25

Aliquam consectetur consequat blandit. Ut mattis nec diam vel eleifend. Praesent nibh erat, sagittis sit amet dapibus varius, gravida ac dolor. Aenean blandit magna sit amet nisi eleifend, eu feugiat sem mattis. In ut auctor ligula, eget eleifend justo. Pellentesque pulvinar ac turpis et dapibus. Quisque sodales eget ex ac bibendum. Proin varius sapien enim. Maecenas efficitur justo diam, sed ullamcorper eros tempus non.

Duis eget tellus ac nunc sollicitudin porta. Praesent convallis sapien vitae justo fringilla, id scelerisque risus rhoncus. Duis tellus lectus, dictum quis tempus non, congue quis diam. Praesent dolor tellus, venenatis vitae eros eu, iaculis bibendum felis. Pellentesque eu orci aliquam, malesuada quam non, auctor neque.

Pellentesque sit amet orci fermentum, fringilla dolor in posuere lorem.

Congue Leoconi

Kadang orang seperti ini terlihat mata duitan atau oportunis.

Hal yang perlu diperhatikan adalah nilai-nilai tersebut bersifat netral. Pengkategorian salah atau benar untuk nilai-nilai ini sudah masuk ke ranah etika atau moral. Sebagai contoh, orang yang mementingkan nilai-nilai keagamaan belum tentu lebih benar dibandingkan dengan orang-orang yang memiliki nilai-nilai ekonomi. Hal ini bisa dilihat dari kasus-kasus penipuan atau kasus korupsi yang mengatasnamakan agama. Atau, misalnya, ada orang yang menjunjung nilai keagamaan dan menghakimi orang lain yang tidak menjunjung tinggi nilai agama, seolah-olah hanya dialah yang paling benar karena ia sangat taat beragama. Pada tahap ini, interpretasi soal benar dan salah atau baik dan buruk sudah masuk ke ranah etika dan moral.

Kembali lagi ke awal penjelasan, jadi keputusan yang diambil oleh seseorang itu dilatarbelakangi faktor demografi dan juga nilai yang dianut oleh orang

memiliki tanggung jawab yang harus diambil. Tidak setiap orang siap mengambil tanggung jawab atas keputusan yang telah diambil. Setelah paham bahwa keputusan yang kita ambil dipengaruhi beberapa faktor, sekarang saatnya menimbang beberapa alternatif untuk mengambil keputusan. Untuk menimbang berbagai alternatif dalam mengambil keputusan, kita dapat menggunakan analisa untung-rugi.

Analisa untung-rugi dilakukan dengan mencari pilihan-pilihan atau solusi-solusi apa yang kita miliki. Pilihan-pilihan atau solusi-solusi ini dapat kita eksplorasi berdasarkan latar belakang demografi dan nilai yang kita miliki. Jika kita telah mengumpulkan 2 atau lebih pilihan, tahap selanjutnya adalah mempertimbangkan pilihan-pilihan tersebut. Cara mempertimbangkan pilihan tersebut adalah dengan memasukkan pilihan-pilihan tersebut ke dalam kategori berikut:

usaha mudah, resiko rendah, keuntungan sedikit

usaha mudah, resiko besar, keuntungan sedikit

usaha sulit, resiko mudah, keuntungan besar

usaha sulit, resiko besar, keuntungan besar

tersebut. Kalau latar belakang seseorang sama, misalnya umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, status ekonomi, dsb sama, tapi kalau nilai yang diutamakan beda, kemungkinan besar keputusan yang diambil berbeda pula.

Nah, sekarang kita bahas soal konsekuensi keputusan yang harus diambil. Soal ini juga ngeri-ngeri sedap. Mengapa? Karena setiap keputusan

20

/ A&O EDISI XI 2020