A & O Magazine Edisi XI Manusia & Alam September 2020 | Page 23

Hallo Tasya,

terimakasih ya atas pertanyaannya. Ini temanya agak ngeri-ngeri sedap ya. Kenapa? Karena kesannya kalau kita mengambil keputusan yang tepat, kita tidak mungkin salah dan tidak akan menerima resiko apapun. Padahal, sebagian besar hal ada resikonya. Kenapa sebagian besar? Karena bisa saja ada keputusannya yang tidak ada resikonya atau resikonya bisa diabaikan.

Pada dasarnya masing-masing orang mengambil keputusan berdasarkan latar belakang masing-masing. Latar belakang itu mencakup diantaranya jenis kelamin, umur, pendidikan, agama, tempat tinggal, kondisi ekonomi, dsb. Latar belakang ini juga bisa disebut sebagai faktor demografis.

Selain faktor demografis tadi, keputusan yang kita ambil juga dipengaruhi oleh nilai-nilai yang kita yakini. Dalam hal ini kita bisa merujuk pada standar nilai yang dirumuskan oleh Allport-Vernon-Lindzey. Mereka adalah psikolog yang merumuskan nilai-nilai dasar pada diri manusia. Menurut para psikolog ini, nilai-nilai yang ada pada diri manusia adalah agama, pendidikan, keindahan/kecantikan, politik, sosial, dan ekonomi.

Orang yang menjunjung tinggi nilai keagamaan mengkiblatkan semua keputusannya berdasarkan agama. Dalam hal ini , menurut saya, kita akan -

Hallo Kak,

aku mau tanya nih. Gimana ya cara untuk bisa konsisten dan bisa mengambil keputusan dengan tepat. Umur saya baru 21 tahun. Apakah karena itu saya tidak konsisten?

Tasya Tanzania

Pagi Dele, Sore Tempe

Curcol

18

/ A&O EDISI XI 2020