A & O Magazine Edisi XI Manusia & Alam September 2020 | Page 20

Ragam

Ingin tim anda bersifat aktif dan fleksibel? Ada istilah yang disebut „job crafting“. Istilah ini mengacu pada situasi dimana karyawan secara aktif dan fleksibel menyesuaikan diri dan pekerjaan sesuai dengan keadaan dan interaksi dengan pihak lain. Penelitian Chen dkk (2020) menunjukkan bahwa pemimpin tim yang sering bertukar-pikiran dengan pemimpin tim lain, cenderung bersikap rendah hati dibandingkan dengan pemimpin yang tidak sering bertukar pikiran dengan pemimpin tim lainnya. Pada akhirnya, pemimpin yang sering bertukar pikiran dan rendah hati inilah yang kemudian dapat membentuk tim yang bersifat „job crafting“. Lebih lanjut, penelitian ini menunjukkan bahwa kelompok yang memiliki sifat „job crafting“ cenderung memiliki daya kreasi tinggi. Mengaplikasikan hasil penelitian ini di tengah situasi pandemi covid 19, ada baiknya untuk bertukar pikiran dengan pemimpin di bagian lain untuk dapat meningkatkan kerjasama antar bagian. Peningkatan kerjasama antar bagian dapat meningkatkan kemungkinan meningkatkan daya tahan perusahaan melalui daya kreasi antar bagian di tengah situasi ekonomi yang tak menentu akibat pandemi.

Adalah hal yang jamak untuk menyeleksi karyawan yang sesuai dengan budaya perusahaan. Namun, hal ini juga seringkali menjadi pasal karet untuk menyingkirkan karyawan yang tidak diinginkan. Penelitian Hu dkk (2020) menunjukkan bahwa proses seleksi karyawan dengan menggunakan kriteria kesesuaian antara individu dan organisasi (person-organisation fit) dapat mempengaruhi kinerja tim secara positif. Namun demikian, penelitian yang dilakukan terhadap 96 perusahaan ini juga menunjukkan bahwa pengaruh kinerja positif ini hanya berlaku ketika perusahaan kurang menghargai kinerja dan perbedaan individu. Dengan kata lain, jika perusahaan sangat menghargai perbedaan antar individu, penggunaan kriteria kesesuaian antara individu dan organisasi tidak mempengaruhi kinerja tim.

Ingin webminar anda memuaskan peserta? Pastikan anda melakukannya berdasarkan tips berikut! Penelitian Gegenfurtner dkk (2020) menunjukkan bahwa webminar yang dinilai positif oleh peserta memenuhi unsur-unsur berikut. Meski berinteraksi secara online, webminar tetaplah memuaskan jika peserta dan fasilitator dapat berinteraksi secara langsung selama webminar berlangsung. Sebaiknya, webminar tidak berlangsung lebih dari 90 menit. Atau, jika berlangsung lebih dari 90 menit, buatlah jeda selama beberapa waktu setelah 90 menit. Peserta webminar lebih menyukai webminar yang diadakan pada hari kerja setelah jam kerja. Webminar yang berlangsung ketika akhir pekan tidak terlalu disukai. Selain itu, training yang menawarkan sesi konsultasi secara virtual juga disukai oleh peserta. Secara garis besar, webminar terbukti memiliki efektivitas sebagaimana training secara langsung.