A & O Magazine Edisi 13 Burnout, Boreout, Brownout 03 / 2021 | Page 33

paling umum adalah soal makanan. Kini orang lebih sadar ketika mengkonsumsi sesuatu. Darimana makanan tertentu berasal, bagaimana makanan itu diproses dan diproduksi, berapa jumlah kalori yang dimiliki oleh makanan tsb, kandungan apa yang ada dalam makanan tsb, dsb. Informasi-informasi inilah yang kemudian dibagi ke dalam kategori-kategori tertentu. Kategori inilah yang kemudian membuat label apakah satu hal lebih bermakna dibandingkan hal lain atau tidak. Hal ini kental terjadi di dunia yang makin modern. Tidaklah mengherankan jika pencetus istilah ini juga menegaskan bahwa brownout lebih merupakan fenomena dunia modern.

Pola pikir yang salah juga dapat menjadi penyebab brownout. Banyak dari kita ingin disukai semua orang atau ingin selalu tampil sempurna. Hal ini membuat seseorang melakukan banyak hal yang disukai orang lain namun tidak melakukan atau bahkan tidak mengetahui hal yang dia sukai. Pola pikir yang demikian dapat menyebabkan seseorang tidak memiliki arah dalam hidup. Ia merasa tidak puas dan tidak bahagia dengan dirinya sendiri jika tidak mencapai standar yang diinginkan oleh orang lain dan bukan standar yang diterapkan dan mampu dicapai oleh dirinya sendiri. Orang seperti ini akan dengan mudah mengiyakan hal yang diminta atau diharapkan orang lain. Selain itu, ia juga takut untuk melakukan sesuatu untuk dirinya sendiri. Penghargaan orang ini berasal dari pengakuan orang lain. Sehingga, ia tidak merasa berharga jika tidak mencapai hal yang diakui oleh orang lain.

Cara Pencegahan

Meski terkesan utopia atau bahkan heroik, mengikuti kata hati karena menderita brownout bukan selalu jalan keluar terbaik. Lalu apa yang dapat dilakukan?

Hal yang pertama yang dapat dilakukan adalah uji realitas. Uji realitas dapat dilakukan dengan memaparkan semua keinginan anda. Setelah itu, coba kritisi semua keinginan anda tsb, seberapa besar kemungkinan keinginan anda akan sukses. Anda dapat mengetahui seberapa tingkat kemungkinan kesuksesan anda dengan mengkritisi pengalaman, pengetahuan, keahlian, relasi, sumber finansial, dsb yang sebaiknya anda miliki untuk mencapai keinginan anda.

Berusaha mengenal diri sendiri juga dapat menjadi jurus ampuh mencegah brownout. Dengan mengenali diri sendiri, kita mengetahui kekurangan, batasan, sumber daya, serta kelebihan diri sendiri. Hal ini dapat membuat kita lebih percaya diri dan yakin akan kemampuan diri sendiri. Mengenal diri sendiri termasuk diantaranya lewat mengutarakan apa yang diinginkan oleh diri sendiri baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain secara konstruktif. Dalam hal ini termasuk kemampuan untuk menolak sesuatu dan memberi batasan terhadap sesuatu.

Mengenali kembali makna kerja juga dapat dilakukan untuk mengembalikan motivasi dalam bekerja. Dalam hal ini, beberapa pertanyaan dapat diajukan, misalnya “Mengapa saya merasa kurang nyaman dalam bekerja? Apakah karena beban kerjanya, sektor kerjanya, atau karena apa?”, “Apa yang saya butuhkan agar dapat termotivasi kembali? Apakah training, job desc baru, mentor, atau apa?”, “Apa yang saya sukai dalam pekerjaan ini?”, “Nilai-nilai apa yang saya miliki dan dapat saya terapkan ke dalam pekerjaan saya?”, “Apa saja yang dapat saya syukuri selama bekerja?”.

Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash

28

/ A&O EDISI XIII 2021