A & O Edisi X Emansipasi Laki-Laki | Page 9

Laki-laki dibesarkan untuk menjadi penjaga dan pelindung. Dalam hal ini, laki-laki terbiasa untuk menunjukkan dominasi dan lingkup kekuasaannya. Untuk melindungi diri dan kekuasaannya, ia tidak segan-segan menunjukkan taring dan bahkan menyerang pihak lain. Lain halnya jika yang diserang adalah departemen atau perusahaannya, dalam hal ini, ia tidak segan-segan untuk melindungi departemen dan perusahaan.

Perasaan dan Pikiran

Dalam menghadapi sesuatu, perempuan cenderung menggunakan perasaannya terlebih dahulu untuk mempersepsikan sesuatu. Ia juga dibesarkan dengan situasi yang mentolerir jika ia menunjukkan kelemahan dan perasaannya. Sehingga, ditempat kerja ia tidak segan-segan untuk bertanya dan meminta tolong jika mengalami kesulitan. Perempuan dibesarkan dalam situasi dimana ia diijinkan untuk berhenti atau rehat jika situasi dan kondisi terlalu membebani fisik, psikis, atau perasaannya. Dalam membuat keputusan, karena perempuan dibiasakan dan bahkan dituntut untuk menjaga hubungan baik secara sosial, perempuan cenderung mengambil keputusan dengan mempertimbangkan pihak-pihak lain diluar dirinya sendiri.

Laki-laki terbiasa dididik untuk menguasai hal teknis. Ia juga cenderung dibiasakan berpikir logis dan objektif. Dalam mempersepsikan sesuatu, ia akan berusaha untuk melogikakan hal tersebut terlebih dahulu. Karena itu, laki-laki biasanya tidak ragu-ragu untuk turun tangan serta mengeksplorasi dan menyelesaikan masalahnya sendiri. Ia juga dibesarkan dalam lingkungan yang menuntutnya untuk tidak menunjukan kelemahan dan mengharuskannya untuk serba bisa. Dalam hal ini, laki-laki sulit untuk berhenti, walaupun situasi dan kondisi tidak menguntungkan fisik, psikis, atau perasaannya. Disatu sisi, hal ini memungkinkan laki-laki meraih pencapaian yang belum tentu dapat diraih oleh orang lain. Disisi lain, hal ini dapat membuat laki-laki rentan terhadap masalah fisik, psikis, dan emosi akibat perasaan. Dalam membuat keputusan, karena laki-laki dibiasakan atau bahkan dituntut untuk menghadapi banyak hal secara mandiri, hal ini terkadang membuatnya membuat keputusan tanpa mempertimbangkan hal-hal lain selain dirinya sendiri.

Masalah

Perempuan cenderung ditolerir oleh lingkungan untuk mengekspresikan perasaannya. Karena cenderung peka, banyak hal cenderung diwarnai oleh perasaan. Secara psikologis, ingatan akan bertahan kuat jika dikaitkan dengan emosi. Itulah mengapa ingatan perempuan cenderung lebih kuat dibandingkan laki-laki. Hal ini jugalah yang menyebabkan perempuan cenderung dianggap emosional dan terlalu rewel akan banyak hal sepele. Hal ini karena perempuan dapat dengan mudah mengingat segala hal, karena segala hal yang dikaitkan dengan emosi akan lebih mudah diingat. Dalam dunia kerja, hal ini menyebabkan perempuan

9 A & O Magazine / Juni 2020