A & O Edisi X Emansipasi Laki-Laki | Page 5

Pada tahun 1979, seorang psikolog di Universitas Kansas berusaha untuk membuat suatu konsep yang menjelaskan mengapa pria bersikap seksis, disfungsional, mengalami konflik, dan merasa tidak bahagia atas peran maskulinitas. Pada saat itu jumlah penelitian tentang maskulinitas masih sangat sedikit. O’Neil berusaha untuk bertemu dan berdiskusi dengan segelintir orang di Amerika Serikat yang sedang menyelidiki masalah pria dengan peran gender mereka, seperti Warren Farrell, Herb Goldberg, Joe Pleck, Puncky Heppner, Murry Scher, Tom Skovholt, dan Bob Brannon. Setelah berdiskusi dan melanjutkannya dengan melakukan studi, O’Neil membuat suatu konsep mengapa pria mengalami kekerasan, secara interpersonal kaku, seksis, homophobic, emosional, dan tidak bahagia dengan diri mereka sendiri (2007).

Pada tahun 1981 untuk pertama kalinya O’Neil mempublikasikan gambaran konflik peran gender laki-laki dalam Journal of Counseling & Development (Scher dalam O’Neil, 2013), dimana hasil temuannya menyatakan bahwa peran gender yang dibatasi akan mengakibatkan konsekuensi psikologis yang negatif pada laki-laki. Dalam satu artikel O’Neil memperlihatkan bahwa bentuk dari konflik dan tekanan peran gender terlihat dari munculnya ketakutan akan munculnya sisi kewanitaan pada diri laki-laki (O’Neil, 1981b). Berangkat dari hal inilah muncul isu khusus mengenai konseling pada laki-laki.

of Counseling & Development (Scher dalam O’Neil, 2013), dimana hasil temuannya menyatakan bahwa peran gender yang dibatasi akan mengakibatkan konsekuensi psikologis yang negatif pada laki-laki. Dalam satu artikel O’Neil memperlihatkan bahwa bentuk dari konflik dan tekanan peran gender terlihat dari munculnya ketakutan akan munculnya sisi kewanitaan pada diri laki-laki (O’Neil, 1981b). Berangkat dari hal inilah muncul isu khusus mengenai konseling pada laki-laki. Bertahun-tahun kemudian, konsep ini membantu konselor untuk menyusun konsep tentang masalah peran gender laki-laki. Menurut O’Neil (2008), konflik peran gender adalah kondisi psikologis seseorang sebagai akibat dari sosialisasi peran gender pada laki-laki yang membawa konsekuensi negatif bagi orang itu sendiri maupun orang lain. Secara umum konflik peran gender terjadi ketika peran gender

Perempuan? Siapa Takut?

PEREMPUAN?

SIAPA TAKUT?

5 A & O Magazine /Juni 2020