A & O Edisi VII September 2019 Pola Pikir | Page 8

Dengan kata lain, pola pikir ini memiliki prinsip „all or nothing“ atau semua atau tidak sama sekali. Jika pun pihak yang memiliki pola pikir demikian membiarkan pihak lain mengambil keuntungan, keuntungan yang diperoleh oleh pihak lain hanyalah keuntungan sesaat atau keuntungan kecil.

Pola Pikir Transaksional

Dalam pola pikir ini, seseorang dapat mencapai apa yang diinginkannya dengan terlebih dahulu menganalisa keinginan tersebut. Analisa dilakukan dengan menimbang untung rugi keinginan. Selain itu, hal-hal diluar diri yang berkaitan dengan tujuan/keinginan akan dipertimbangkan. Hal-hal didalam diri yang berkaitan dengan tujuan/keinginan juga akan dipertimbangkan, misalnya kecerdasan, kemampuan finansial, kelebihan dan kekurangan diri, dsb.

Setelah analisa selesai dilakukan, hal yang berikutnya dilakukan adalah mencari pihak yang dapat memenuhi tujuan/keinginan tersebut. Tawarkan kelebihan yang anda miliki, yang juga dibutuhkan oleh orang tersebut, dan kemukakan tujuan/keinginan anda yang dapat dipenuhi oleh orang tersebut.

Jika tujuan atau hal yang ingin anda capai bersifat kompleks, cara ini kemungkinan dapat melibatkan beberapa pihak yang kemungkinan dapat berasal dari berbagai latar-belakang. Melibatkan berbagai pihak juga kemungkinan dapat terjadi karena pihak yang dapat memenuhi keinginan anda memiliki kebutuhan lain yang tidak anda miliki. Namun, anda dapat memenuhi kebutuhan dari pihak lain yang dapat memenuhi kebutuhan dari pihak yang anda tuju. Meski terkesan rumit, cara ini tetaplah menguntungkan semua pihak.

Lewat pola pikir transaksional, proses pemenuhan keinginan, tercapainya tujuan, atau pemecahan masalah akan menjadi lebih dinamis dan juga bervariasi. Dengan kata lain, akan terdapat beberapa alternatif untuk mencapai tujuan atau memecahkan masalah.

Dalam mencari pihak lain yang dapat memenuhi kebutuhan anda, anda dapat menimbang pihak yang paling menguntungkan dan dapat anda raih dengan baik. Cara untuk mengelompokkan pihak yang akan anda ajak kerjasama adalah dengan mengkategorikannya ke dalam kategori keuntungan tinggi/resiko rendah, keuntungan tinggi/resiko tinggi, keuntungan rendah/resiko rendah, dan keuntungan rendah/resiko tinggi.

08

A & O VII/Sept 19