A & O Edisi VII September 2019 Pola Pikir | Page 48

sempurna atau tidak sama sekali. Akibat sifat perfeksionis ini, ia menuntut dirinya atau memiliki standar diri yang sangat tinggi. Dalam hal ini, tipe C dapat belajar dari 80:20 prinsip atau pareto prinsip. Pareto prinsip didasarkan pada asumsi bahwa 80 persen yang terjadi pada diri kita berasal dari 20 persen yang telah kita kerjakan. Dengan kata lain, kita tidak dapat menentukan 100% hasil yang akan kita terima. Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi hidup kita. Pengaruh lingkungan sosial, cuaca, dsb dapat turut menentukan hasil akhir dari hal yang hendak kita capai.

Sikap perfeksionis inilah yang membawa masalah dalam hidup dan pekerjaan individu tipe ini. Sikap perfeksionis membuatnya menuntut dirinya sendiri terlalu berlebihan. Dalam hal ini, tipe ini membuat standar yang terlalu tinggi untuk diri sendiri. Membuat standar dalam kehidupan pribadi maupun pekerjaan sangat membantu bagi tipe C untuk mengurangi beban psikis atau bahkan fisik yang rentan dihadapinya. Hal yang patut diingat adalah bahwa setiap orang memiliki kelemahan masing-masing. Tak ada gading yang tak retak. Demikian pula manusia, adalah hal yang manusiawi jika manusia memiliki kekurangan.

Karena ingin segala sesuatu berjalan sempurna sesuai yang diinginkannya, ia mengalami kesulitan dalam bekerja sama dengan orang lain. Selain itu, ia enggan mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain untuk mencegah sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi. Dalam hal ini, tipe C dapat berusaha memahami bahwa orang lain memiliki kriteria dan cara pemecahan masalah yang berbeda dengan yang dimilikinya. Perbedaan pola pikir dan pola kerja belum tentu membuat orang lain lebih buruk dibandingkan dirinya

Selain itu, terlalu banyak berpikir dan menganalisis karena menginginkan kesempurnaan membuat tipe ini cenderung berhati-hati dalam mengambil keputusan. Bahkan, terkadang ia enggan mengambil keputusan. Dalam hal ini, keberanian dalam mengambil keputusan serta keberanian mengambil resiko akibat keputusan yang diambil dibutuhkan oleh tipe C. Hal yang perlu diingat bahwa tidak ada hidup yang tidak mengandung resiko.

Hal yang membedakan adalah terkadang ada resiko yang lebih besar dibandingkan daripada resiko lain. Bahkan, terkadang entah keputusan apapun yang diambil, resiko yang dihadapi akan sama besarnya.

Selain itu, karena terlalu fokus pada proses untuk mencapai kesempurnaan, tipe ini cenderung berlama-lama dalam mengerjakan sesuatu. Dalam hal ini, berusahalah untuk menyelesaikan tugas dengan tepat waktu. Jika anda tidak mendapatkan tenggat waktu dari pihak lain, buatlah tenggat waktu yang realistis bagi diri

48

A & O VII/Sept 19