A & O Edisi VI Juni 2019 Kepribadian | Page 25

Anda

Ekstrovert, Neurotik, atau Psikotik?

Eysenck (1916-1997) adalah seorang psikiater. Pada masa PD II atau sekitar tahun 1940-an, ia bertugas melakukan identifikasi terhadap gejala-gejala psikis seseorang (asessmen) sebelum memberikan diagnosa penyakit. Ketika inilah ia merumuskan teori dua dimensi kepribadian, yang kemudian berkembang menjadi tiga dimensi kepribadian pada tahun 1966.

Eysenck berpendapat bahwa kepribadian manusia dihasilkan dari stimulus dan respon yang diterima dan dihasilkan oleh sistem saraf otonom. Eysenck membagi kepribadian menjadi 3 dimensi, yakni ekstrovert-introvert, neurotik-stabil, dan psikotik-normal.

Ekstrovert vs. Introvert

Untuk dimensi kepribadian pertama, yakni ekstrovert dan introvert, Eysenck berpendapat bahwa dimensi ini bersifat kontinum. Sehingga, seseorang dapat berada pada kutub sangat ekstrovert atau sangat introvert. Individu yang memiliki kombinasi antara ekstrovert dan introvert disebut ambivert. Ciri-ciri individu yang ekstrovert adalah supel, cenderung mencari kesenangan dan perubahan, serta mudah merasa bosan. Mereka cenderung mengambil resiko, periang, optimis, impulsif, dan senang mencari perhatian.

25 A & O VI/Jun 19