A & O Edisi VI Juni 2019 Kepribadian | Page 44

Jenis kebutuhan ini adalah berbagai kebutuhan yang sifatnya membuat manusia merasa terlindung, seperti baju, tempat tinggal, tempat tidur, dsb. Kebutuhan selanjutnya adalah

kebutuhan akan rasa memiliki. Manusia adalah mahluk sosial. Maslow sependapat dengan hal itu. Dalam hal ini, kebutuhan akan rasa memiliki menurut Maslow

terwujud lewat hubungan dalam keluarga, teman, kolega, dsb. Tidak sampai disitu, menurut Maslow manusia juga butuh untuk dihargai. Prestasi, pujian, menghargai, dan dihargai adalah bentuk-bentuk dari kebutuhan akan penghargaan menurut Maslow. Puncak dari kebutuhan manusia menurut teori ini adalah kebutuhan aktualisasi diri. Nilai moral, estetika, kreativitas, dsb termasuk wujud aktualisasi diri menurut teori hirarki kebutuhan. Lalu apa bentuk kebutuhan manusia menurut teori Maslow dilingkungan kerja?

Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan Fisiologis

Kebutuhan ini muncul lewat berbagai aspek yang dapat ditangkap oleh panca indera, misalnya akses terhadap cahaya, luasnya ruangan, ventilasi ruangan, temperatur ruangan, dsb. Dalam lingkungan kerja, kebutuhan ini terwujud dalam aspek-aspek kesehatan dan keselamatan kerja. Akses ini memungkinkan karyawan untuk melakukan tugas yang diembankan padanya. Misalnya, adalah hal mendasar bahwa karyawan harus memiliki waktu istirahat selama jam kerja untuk dapat memulihkan tenaga serta pikiran maupun perasaannya. Dalam bukunya „Maslow On Management“ tentang psikologi industri ditahun 1965, Maslow menyebutkan bahwa jika aspek ini tidak terpenuhi, karyawan tidak akan memiliki ambisi dalam pekerjaannya.

Kebutuhan Akan Rasa Aman

Kebutuhan ini dapat diwujudkan dengan terwujudnya kebebasan karyawan dalam batas tertentu untuk menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Privasi dan otonomi adalah hal-hal ditempat kerja yang dapat menumbuhkan rasa aman dalam bekerja. Selain itu, lingkungan kerja yang ergonomis, misalnya, dapat membuat karyawan merasa aman dan nyaman dalam bekerja. Furnitur serta alat kerja yang ergonomis dapat membuat karyawan mencapai hasil kerja yang maksimal. Budaya kerja yang memungkinkan karyawan untuk mengatur keseimbangan antara kerja dan waktu luang dapat membuat karyawan tetap dapat menjalankan tugasnya sebagai karyawan serta tetap dapat menjaga kesehatan fisik dan psikisnya.

Kebutuhan Akan Rasa Memiliki

Dalam bekerja, lingkungan kerja juga dapat menunjang karyawan agar betah bekerja. Budaya perusahaan yang ramah, adil, dan transparan dapat membantu karyawan merasa nyaman dalam bekerja. Dinamika tim yang sehat dan bersaing secara sportif serta tetap dapat bekerja sama dengan baik juga dapat memenuhi kebutuhan akan rasa memiliki karyawan. Kegiatan ramah tamah karyawan atau tour

44 A & O VI/Jun 19