Pergeseran generasi membuat banyak orang tua belajar menerapkan pola asuh yang berbeda yang dianggap baik dan benar. Berdasarkan perkembangan jaman, pola asuh pun terbagi menjadi beberapa kelompok.
Pola Asuh Instinktif atau Instinctive Parenting
Pola asuh ini memiliki ciri khas konservatif karena diterapkan berdasarkan kata hati. Pola asuh ini diperoleh dari warisan tata nilai yang diberikan secara turun-temurun. Pola asuh jenis ini bisa saja ketinggalan jaman dan tidak sesuai dengan nilai-nilai yang dianut saat ini.
Pola Asuh Kedekatan Emosional atau Attachment Parenting
Kedekatan emosional menjadi ciri khas attachment parenting. Orang tua jenis ini ingin memiliki ikatan yang kuat antara anak dan orang tua. Menurut Sears (1982), dokter anak yang mengembangkan teori ini, pola asuh berdasarkan kedekatan emosional tidak saja mengembangkan rasa empati dan kemampuan respon orang tua, namun juga membangun kedekatan orang tua dan anak secara fisik, misalnya dalam hal menggendong bayi. Meski demikian, pola asuh seperti ini juga memiliki resiko. Dalam pola asuh ini, orang tua selalu berusaha anak-anak berada di lingkaran yang tidak jauh dari mereka, misalnya penerapan home schooling bagi anak-anak. Akibatnya, seringkali yang terjadi adalah orang tua cenderung terlalu protektif terhadap anak. Patut diingat bahwa tidak semua orang tua yang menerapkan home schooling adalah penganut pola asuh ini.
Pola Asuh Adaptif atau Adaptive Parenting
Di era milenial yang ditandai dengan kemajuan teknologi ini apakah berbagai tipe pola asuh tersebut sudah sesuai untuk generasi yang melek teknologi dan menyukai proses yang instan ini? Pola asuh perlu mengadopsi sebuah gaya baru yaitu adaptive parenting. Pola asuh adaptif mengadopsi pola asuh otoritatif namun disertai dengan pemahaman yang benar atas perbedaan generasi dan cara berkomunikasi. Dalam menyikapi perbedaan generasi, orang tua tipe ini mengingat nilai-nilai yang telah diwariskan secara turun-temurun. Nilai ini menjadi bagian penerapan pola asuh yang dilakukan saat ini sehingga akan tetap menginspirasi anak-anak di masa yang akan datang. Cara komunikasi yang sesuai untuk anak-anak zaman sekarang adalah HOT communication, yaitu sebuah pendekatan komunikasi yang Honest (jujur), Open (terbuka), dan Two ways (dua arah atau timbal balik).
Dengan pola asuh yang tepat, maka orang tua akan dapat membuat anak memperoleh hak terbaiknya. Dengan berbagai dampak atas berbagai tipe pola asuh yang dapat dipilih oleh orang tua, perlu sebuah kontemplasi bagi orang tua untuk bertanya pada diri sendiri: pribadi yang seperti apakah yang ingin dihasilkan di masa yang akan datang? Peran orang tua adalah salah satu kunci yang menentukan wujud generasi masa depan. (Yasinta)
12 A & O VI/Jun 19