A & O Edisi V Mar 2019 Salutogenesis | Page 47

Seiring perkembangan jaman dan teknologi, dunia industri tidak hanya memunculkan penggunaan mesin, namun juga penggunaan robot dan kecerdasan artificial. Benarkah kecemasan bahwa tenaga manusia tak akan digunakan lagi didunia kerja beralasan?

Teknologi terbaru selalu menghancurkan teknologi lama atau yang lebih dikenal dengan creative destruction. Istilah ini diperkenalkan oleh Joseph Schumpeter. Penggunaan teknologi baru juga membutuhkan keterampilan baru. Kebutuhan akan tenaga kerja yang menguasai keterampilan terbaru tidak jarang membutuhkan tenaga kerja baru. Hal ini juga dibuktikan oleh berbagai penelitian yang diulas oleh MIT Technology Review pada tahun 2017. Ulasan ini menunjukkan bahwa antara tahun 2016 hingga tahun 2035 kemungkinan akan ada hingga 800 juta pekerjaan yang hilang, namun akan ada hingga 890 juta pekerjaan baru yang muncul. Hasil-hasil penelitian ini dilakukan oleh berbagai lembaga, diantaranya McKinsey, PWC, WEF, dan OECD. Dengan demikian, sebagaimana telah terjadi pada tiap terjadinya revolusi industri, banyak pekerjaan baru akan muncul. Saat ini, misalnya, beberapa jenis pekerjaan belum ada sekitar 10 tahun lalu, seperti data science, data research, atau web security. Bahkan metode sales dan marketing saat ini belum tentu sama dengan metode sales dan marketing 10 tahun lalu. Lalu apa yang dapat membedakan tenaga kerja manusia dengan tenaga mesin, AI, atau robot?

A & O V/Mar 19