Pahitnya Wirausaha
Tidak semanis impian, menjadi pengusaha perlu menghadapi banyak hal yang tidak menyenangkan. Terutama usaha yang benar-benar dijalankan dari nol, banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai usaha, selain modal atau tempat usaha. Untuk memulai usaha dari bawah, banyak hal yang harus dilakukan. Mulai dari pengeluaran, marketing, sales, promosi, produksi, dsb sebagian besar dilakukan sendiri. Wirausahawan seringkali tidak memiliki deskripsi kerja yang jelas. Apalagi, jika usaha benar-benar dilakukan dari bawah dan sumber penghasilan hanya dari usaha sendiri, tekanan yang dirasakan lebih besar lagi. Tidaklah mengherankan bahwa, meski memiliki kebebasan untuk mengatur jam kerja sendiri, waktu kerja yang diinvestasikan lebih banyak daripada pegawai pada umumnya. Sehingga, tak sedikit pemilik usaha yang sulit mengatur keseimbangan atau sulit memisahkan antara kerja dan kehidupan pribadi.
Selain itu, wirausaha seringkali tidak memiliki partner yang dapat membimbing atau tempat berbagi masalah. Jika pun wirausahawan memiliki partner tempat berbagi masalah, belum tentu partner tersebut memiliki jenis usaha yang sama. Jika pun partner tsb memiliki jenis usaha yang sama, ada kemungkinan terjadi persaingan usaha yang tidak sehat dengan sang partner. Dengan demikian, bukanlah hal yang mengejutkan jika banyak wirausahawan menghadapi banyak masalah sendirian. Hal ini memunculkan pikiran bahwa usahanya sangat sulit, tidak merasa benar dalam bekerja, atau pekerjaan yang tidak terstruktur dengan baik.
Hal ini dapat terus-menerus terjadi dan dapat menyebabkan stres serta tekanan dalam hidup
Tidak sedikit orang yang ingin punya usaha sendiri. Menjadi pengusaha kelihatannya menggiurkan. Bagaimana tidak? Waktu kerja dapat diatur sendiri, demikian juga hari kerja. Penghasilan langsung masuk kantong pribadi. Tidak perlu diatur-atur orang lain, bahkan dapat mengatur-atur orang lain. Benarkah menjadi pengusaha sedemikian menyenangkan?
#Wirausaha 101
36 A & O V/Mar 19