A & O Edisi V Mar 2019 Salutogenesis | Page 26

Rotasi Kerja

Untuk tetap dapat melayani konsumen tanpa mengurangi kinerja tim, dibutuhkan satu tim kerja yang multifungsi. Dalam hal ini, satu karyawan dapat mengerjakan tugas atau bagian dari minimal satu tugas atau bagian diluar tugas utamanya. McDonalds adalah salah satu contoh untuk sistem rotasi kerja seperti ini, dimana satu karyawan tidak hanya dapat bekerja di dapur, namun juga dapat bekerja di kassa. Tentu saja rotasi kerja perlu memperhitungkan tingkat kecepatan kerja karyawan, tingkat kemampuan belajar karyawan, dsb. Meski demikian, sistem rotasi kerja seperti ini akan memungkinkan karyawan tetap melakukan jeda istirahat dan konsumen tetap terlayani.

Jadwal

Untuk dapat memudahkan praktek istirahat secara bergantian dengan tertib, diperlukan satu sistem yang jelas. Untuk itu, dapat dibuat jadwal istirahat secara bergantian. Jadwal ini dapat disusun sebagaimana jadwal shift. Meski demikian, tentu saja pengaplikasiannya dapat dilakukan secara fleksibel. Dalam arti bahwa karyawan tetap dapat beristirahat secara bergantian sesuai konsensus tim.

Penelitian menunjukkan bahwa jeda istirahat ketika bekerja dapat meningkatkan relaksasi, menurunkan kelelahan, serta meningkatkan komitmen kerja setelah beristirahat sejenak (Bosch dkk, 2017). Dengan beberapa strategi sederhana diatas, beberapa keuntungan dapat dicapai, yakni menurunnya tingkat turnover karyawan, karyawan dapat beristirahat, serta meningkatkan kinerja karyawan. (Christi)

26 A & O V/Mar 19