A & O Edisi V Mar 2019 Salutogenesis | Page 25

Ada banyak jenis usaha dimana pengunjung seolah datang tanpa henti. Bisnis minimarket, seperti Alfa atau Indomaret, atau bisnis tempat makan, seperti rumah makan padang atau restoran ayam goreng tepung, memiliki kemungkinan untuk selalu memiliki pengunjung sepanjang waktu. Jika pemilik usaha tidak mau rugi dan menuntut karyawannya untuk terus bekerja selama masih ada pengunjung, pekerja seolah tidak punya posisi tawar untuk mengajukan ide agar mereka tetap dapat mengambil jeda selama bekerja.

Tingginya tingkat turn over dapat menghambat usaha dan merugikan pengusaha. Penelitian menunjukkan bahwa rendahnya tingkat turnover karyawan dapat menyebabkan tingginya proses transfer ilmu dalam tim kerja, rendahnya tingkat kesalahan dalam melayani pelanggan, meningkatkan kepuasan pelanggan, serta menurunkan tingkat kesalahan kerja (Sung-Heui dkk, 2010). Meski demikian, turnover tidak selamanya berpengaruh

negatif. Merekrut pimpinan baru atau turnover pada tingkat manajerial ternyata justru memberi keuntungan fiskal bagi perusahaan (Connoly, 2018). Meski terdapat beberapa pengecualian dalam hasil penelitian tsb, keuntungan fiskal yang menjadi dampak turnover pada tingkat manajerial secara tersirat menunjukkan bahwa kepemimpinan turut mempengaruhi kinerja tim yang akhirnya berdampak pada keuntungan perusahaan.

Dengan demikian, jika pemilik usaha menuntut karyawan untuk terus bekerja tanpa memberikan kesempatan sedikit pun karyawan untuk jeda istirahat karena tidak mau rugi, justru hal itu dapat menimbulkan kerugian bagi pemilik usaha. Tentu saja adalah hal yang wajar jika pemilik usaha tidak mau rugi. Ada beberapa strategi yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kerugian sambil tetap menjaga karyawan agar betah bekerja dan dengan demikian menurunkan tingkat turn over

karyawan dan bahkan

meningkatkan keuntungan.

Istirahat Pada Jam Sepi Pengunjung

Meski pengunjung selalu berdatangan, terdapat waktu dimana jumlah pengunjung tidak terlalu banyak. Dalam dunia pariwisata istilah jumlah turis yang sangat padat disebut peak season, sedangkan dalam dunia periklanan media terdapat istilah prime time. Ketika jumlah pengunjung tidak terlalu padat inilah karyawan dapat mengambil jeda istirahat.

Istirahat Bergantian

Agar konsumen tetap dapat terlayani dan keuntungan usaha tetap terjaga, karyawan dapat mengambil jeda istirahat secara bergantian. Tergantung jumlah karyawan dan kepadatan pengunjung, jeda dapat dilakukan selama 15 hingga 30 menit selama lebih dari satu kali, tergantung total jumlah waktu istirahat yang diatur oleh perusahaan.

Rotasi Kerja

Untuk tetap dapat melayani konsumen tanpa mengurangi kinerja tim, dibutuhkan satu tim kerja yang multifungsi. Dalam hal ini, satu karyawan dapat mengerjakan tugas atau bagian dari minimal satu tugas atau bagian diluar tugas utamanya. McDonalds adalah salah satu contoh untuk sistem rotasi kerja seperti ini, dimana satu karyawan tidak hanya dapat bekerja di dapur, namun juga dapat bekerja di kassa. Tentu saja rotasi kerja perlu memperhitungkan tingkat kecepatan kerja karyawan, tingkat kemampuan belajar karyawan, dsb. Meski demikian, sistem rotasi kerja seperti ini akan memungkinkan karyawan tetap melakukan jeda istirahat dan konsumen tetap terlayani.

25 A & O V/Mar 19