A & O Edisi V Mar 2019 Salutogenesis | Page 42

kepala 3, saya juga belum menikah. Jangankan punya suami, pacar saja saya tidak punya. Rasanya makin tua, makin sulit menemukan pasangan. Kadang saya pikir-pikir, apa karena saya terlalu mandiri makanya saya sulit menemukan pasangan? Seiring berjalannya waktu, saya akhirnya tahu bahwa laki-laki itu egonya besar. Jadi dia merasa bahwa dia

harus lebih pintar, lebih lebih segala-galanya dari perempuan. Saya sendiri tidak mendapatkan itu dirumah. Orang tua saya tidak mendidik saya untuk mengalah, atau menjadi lebih lemah, atau apapun itu hanya karena saya perempuan. Justru saya mendapatkan itu diluar rumah. Bapak saya memang yang memutuskan segala sesuatu. Namun sebelum

memutuskan sesuatu, Bapak selalu menanyakan segala sesuatu kepada Mama saya sebelum memutuskan sesuatu. Selain itu, kadang, walaupun itu jarang sekali, Bapak saya juga mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Jadi saya tidak terlalu berpikir

bahwa pembagian tugas tangga adalah melulu tugas dan tanggung jawab perempuan. Kebetulan kakak ipar saya juga bersama-sama mengerjakan pekerjaan rumah dengan kakak saya. Suami kakak saya itu juga mengurus anak bersama-sama dengan kakak saya. Jadi saya semakin yakin bahwa ada laki-laki yang memperlakukan perempuan setara. Selain itu, saya juga yakin bahwa perempuan tidak harus lebih lemah, lebih bodoh, dsb untuk bisa mendapatkan hati laki-laki. Memang sistem yang ada saat ini telah membuat manusia terkotak-kotakkan sebagai laki-laki dan perempuan. Jika ada orang yang tidak termasuk dalam ciri-ciri dari kategori-kategori tersebut, maka yang salah adalah orang itu. Sebenarnya, kategori-kategori beserta dengan ciri-cirinya itu terlalu sempit dan terlalu mengekang ruang gerak manusia. Hal ini membuat seolah-olah bahwa kategori-kategori dan ciri-ciri itu adalah kebenaran mutlak. Jika tidak mengikuti kategori-kategori dan ciri-ciri itu maka hal itu adalah salah. Menurut saya, meski tidak mengikuti ciri-ciri yang termasuk dalam kategori-kategori tsb, bisa saja hal itu benar, karena manusia pada dasarnya beragam cara berpikir, latar-belakang, dsb. Sehingga, perbedaan adalah manusiawi sifatnya. Demikian surat saya. Terimakasih atas postingannya tentang hari laki-laki.

Salam,

T

Dear Pak P dan Mbak T,

terimakasih atas surat-suratnya untuk kami. Menarik dari satu postingan tentang hari laki-laki tanggal 19 November lalu terdapat beragam reaksi yang muncul.

Saya setuju dengan keprihatinan Pak P karena mengetahui ketidakbenaran dan ketidakadilan akibat perilaku laki-laki. Meski

Curcol

Shemale

42 A & O V/Mar 19