A & O Edisi IV Des 2018 Keadilan Dalam Organisasi | Page 35

Gejala ini berbeda, misalnya, dengan gejala kesedihan akibat kehilangan seseorang atau berpisah dengan seseorang. Kesedihan mendalam akibat kehilangan atau berpisah dengan seseorang dapat bercampur dengan perasaan atau ingatan positif tentang orang tersebut. Sedangkan, gejala depresi adalah gejala sedih yang dominan yang dapat terjadi sepanjang hari tanpa ada perasaan atau ingatan positif tentang sesuatu. Jika ada perasaan yang turut dirasakan ketika merasa sedih selama masa depresi adalah perasaan kosong atau marah. Selain itu, sedih karena berpisah atau kehilangan seseorang tidak berdampak signifikan pada rasa percaya diri seseorang. Artinya, seseorang dapat tetap percaya diri, meski kehilangan seseorang. Jika seseorang mengalami depresi akibat kehilangan atau berpisah dengan seseorang, rasa sedih yang timbul dapat lebih intens dirasakan oleh individu tsb.

Penanganan

Karena gejala depresi kemungkinan dapat terjadi berulang-ulang, ada baiknya untuk mengetahui gejala, tingkat keparahan, dan durasi terjadinya depresi. Depresi penting dan mendesak untuk ditangani, terutama jika individu pernah berniat untuk bunuh diri.

Depresi dapat ditangani lewat terapi medis oleh psikiater atau terapi psikis oleh psikolog. Jika depresi sudah dalam tingkat yang parah dan dibutuhkan obat-obatan agar seseorang dapat menjalankan aktivitas sehari-hari, maka sebaiknya depresi ditangani oleh psikiater.

Gejala depresi seringkali tidak langsung dikenali. Seseorang yang cenderung tidak terbuka pada dirinya sendiri atau suasana hati yang muram seringkali menyamarkan tanda-tanda depresi. Penderita depresi juga sering disalahmengerti sebagai orang yang kurang produktif, pemalas, atau memiliki etika kerja yang buruk. Selain itu, hal yang menyulitkan bagi penderita depresi ditempat kerja adalah kekhawatiran akan stigma penyakit mental yang dideritanya akan mempersulit kerjasama, disudutkan, dihambat dalam bekerja, dirusak reputasinya, atau bahkan diberhentikan dalam bekerja.

Jika tidak ditangani, depresi dapat mengakibatkan kinerja kerja yang buruk, bolos kerja, sering sakit-sakitan, konflik dengan rekan kerja atau atasan, atau bahkan kematian. Karena dampak depresi tidak hanya dialami oleh pekerja itu sendiri namun juga oleh tim dan karyawan lain, depresi dapat berpengaruh pada produktivitas, kinerja, dan budaya perusahaan. Depresi dapat menyebabkan kerugian perusahaan antara $17 to $44 milyar setiap tahunnya (Leopold, 2001; Stewart dkk, 2003).

Terdapat berbagai faktor ditempat kerja yang dapat menyebabkan depresi, diantaranya adalah tingginya tuntutan kerja, rendahnya kontrol

pekerjaan,

A & O IV/Des 18 34