A & O Edisi IV Des 2018 Keadilan Dalam Organisasi | Page 16

Kriteria berikutnya adalah sikap menghormati. Bersikap sopan dan tidak kasar termasuk dalam bentuk sikap menghormati. Kriteria terakhir adalah kesesuaian. Berkata-kata dan berlaku sewajarnya, tidak seksis, tidak rasis, tidak mendiskreditkan golongan tertentu, dsb merupakan contoh-contoh dari bentuk sikap sewajarnya.

Berbagai penelitian menunjukkan sisi positif dari keadilan bersosialisasi, diantaranya adalah meningkatkan inklusi, kepercayaan, kualitas hubungan kerja, kinerja, perilaku kewarganegaraan, serta menurunkan tingkat ketidakjujuran. Selain itu, adalah hal yang bermanfaat untuk menerapkan keadilan bersosialisasi agar karyawan dapat merasa nyaman memberikan saran dan kritik yang dapat menguntungkan dan memajukan perusahaan.

Keadilan bersosialisasi terutama menguntungkan disaat perusahaan sedang mengalami kesulitan. Sebab, keadilan ini membantu meningkatkan sikap penerimaan karyawan terhadap perubahan dalam lingkup perusahaan. Tidak semua perubahan dapat diterima dengan baik oleh karyawan, terutama jika perubahan tersebut merugikan karyawan. Dalam perubahan-perubahan seperti penerapan aturan baru, penerimaan karyawan baru, atau bahkan pemotongan gaji, dapat dikurangi dampak negatifnya dengan menerapkan keadilan bersosialisasi. Sebagaimana aspek lainnya dalam keadilan organisasi, ketidakadilan dalam bersosialisasi dapat mengakibatkan reaksi negatif dari karyawan, seperti sikap menarik diri dalam bergaul dilingkungan kerja. Selain itu, perlakuan yang berbeda dari pihak atasan atau manajemen dapat membuat karyawan merasa sebagai „pihak luar“.

(Christi)

A & O IV/Des 18 15