A & O Edisi III Agt 2018 Revolusi Industri 4.0 | Page 19

menjadi pelaku industri yang kompeten.

Hal-hal demikian wajar menjadi pergumulan sehingga pada akhirnya revolusi industri dianggap sebagai momok yang mengancam bagi karyawan. Kualitas pendidikan yang belum mumpuni, masih terus memerlukan upaya peningkatan kualitas dan kuantitas yang sinergis, baik dari pemerintah maupun setiap pemangku kepentingan, agar dapat mencapai standar kualitas yang sama. Keberagaman geografis dan kemajemukan masyarakat Indonesia turut menjadi salah satu faktor penentu. Dampaknya, dikhawatirkan banyak masyarakat yang akan tergerus oleh revolusi ini karena tidak mampu menghadapi persaingan yang harus mereka penuhi.

Peluang?

Revolusi Industri 4.0 apabila dilihat dari sudut pandang lain memberikan peluang yang cukup tinggi bagi setiap SDM yang ada di dalamnya untuk maju dan berkembang. Revolusi ini

menawarkan kesempatan kerja yang terus meningkat dalam lingkup internasional. Kesempatan ini juga ditanggapi oleh pemerintah Indonesia melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan agar mampu menjawab kesenjangan kompetensi tenaga kerja di Indonesia.

Revolusi Industri 4.0 merupakan sebuah era yang mau tidak mau harus dihadapi dan hampir semua negara memiliki berbagai program untuk dapat meningkatkan kesiapan tenaga kerjanya dalam menghadapi revolusi ini. Kondisi ini menjadi kesempatan emas bagi para tenaga kerja karena luasnya wadah untuk mengembangkan diri dan prosesnya memperoleh dukungan dari berbagai pihak. Dalam sudut pandang ini, justru peningkatan kompetensi bukan lagi sebagai ancaman namun justru menjadi tantangan yang menarik untuk disikapi dan dipenuhi.

Kesadaran Diri

Untuk menjadikan Revolusi Industri 4.0 sebagai sebuah peluang,

apa yang harus dilakukan? Dalam sudut pandang psikologi, kesadaran diri (self-awareness) menjadi tahap awal yang sangat penting. Di sini setiap SDM harus mampu memahami diri dengan baik sehingga dapat memetakan kompetensi diri yang dimiliki untuk kemudian mampu melihat kesenjangan kompetensi yang dituntut oleh revolusi industri 4.0. Tahap selanjutnya adalah mengasah kemampuan menentukan tujuan dimana setiap SDM fokus pada target utama yang harus dicapai sesuai dengan kompetensi dan potensi yang dimilikinya. Strategi untuk mencapai tujuan juga menjadi salah satu bagian penting, karena di sini SDM harus mampu merencanakan dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Monitoring dan evaluasi adalah bagian akhir yang membuktikan bahwa SDM terus mengupayakan yang terbaik. Monitoring dan evaluasi yang terus dilakukan atas setiap upaya akan meningkatkan kualitas SDM. Dengan melakukan keempat hal di atas, SDM tidak hanya dapat mengembangkan kompetensi yang dimiliki, melainkan juga dapat menjadikan revolusi industri sebagai sebuah peluang untuk terus mengembangkan diri.

19

A & O III/Agt18