A & O Edisi II Apr 2018 Work-Life-Balance | Page 34

Mengintip Dapur Rekruitment

Ditolak

Diterima

Diterima atau ditolak adalah hal yang umum dalam proses seleksi karyawan. Senang atau bahkan bangga jika diterima ditempat kerja yang diidam-idamkan adalah hal yang wajar. Begitu juga kecewa, sedih, atau bahkan marah jika ditolak dalam proses melamar kerja juga merupakan hal yang wajar. Lalu apa yang dialami bagian penyeleksi karyawan sehingga sampai pada kesimpulan bahwa seseorang diterima atau ditolak dalam melamar kerja? Untuk itu, mari kita intip dapur kerja bagian rekrutmen.

Sebuah perusahaan rekrutmen di Inggris, BeHiring, melakukan survei pada bagian seleksi karyawan. Perusahaan yang bermarkas di Inggris ini mendapati bahwa surat lamaran pertama masuk ke sistem atau email perusahaan dalam waktu sekitar 3 menit setelah lowongan dipublikasikan.

Karena banyaknya jumlah pelamar serta beban kerja penyeleksi calon karyawan yang pada umumnya tidak hanya menyeleksi untuk satu posisi saja, maka tidaklah mengherankan jika, berdasarkan survey BeHiring, seorang recruiter menghabiskan waktu sekitar 5 hingga 7 detik saja untuk menyeleksi satu lamaran. Jika sebuah lamaran dipertimbangkan untuk diproses lebih lanjut, survei Talent Technology State of Recruiting menunjukkan bahwa seorang recruiter membutuhkan waktu sekitar 4,5 menit untuk mempelajari lamaran seorang kandidat.

Menurut survey BeHiring, recruiter menerima sekitar 250 pelamar untuk satu posisi. Dapat dibayangkan jika posisi yang dicari oleh recruiter lebih dari 1 posisi, seorang recruiter dapat menyeleksi ribuan pelamar per hari. Dengan demikian, tidaklah mengherankan jika survei yang dilakukan oleh Talent Technology State of Recruiting menunjukkan bahwa hal tersulit yang dialami oleh recruiter adalah mencari kandidat yang sesuai dengan perusahaan sesuai dengan kualifikasi kerja yang dibutuhkan untuk posisi yang dicari.

Kemungkinannya adalah, menurut BeHiring, hanya 17% surat lamaran yang dibaca oleh bagian penyeleksi karyawan. Kesalahan penulisan kata atau kalimat, berdasarkan survei ini, dapat menjadi alasan ditolaknya lamaran kerja. Selain itu, alamat email yang tidak professional, seperti [email protected] atau [email protected] juga menurut BeHiring menjadi alasan penolakan lamaran pekerjaan. Sebanyak 76% lamaran ditolak karena hal ini.

A & O II / Apr 18 34