Dunia kerja saat ini diwarnai oleh lima generasi, yaitu Generasi Tradisional, Generasi Baby Boomer, Generasi X, Generasi Y, dan Generasi Z. Karl Mannheim sebagai pencetus teori generasi menyadari bahwa perbedaan generasi menjadi salah satu pemicu konflik di berbagai aspek. Hal ini terjadi karena setiap generasi memiliki perbedaan.
Teori kesenjangan generasi diperkenalkan oleh sosiolog Karl Mannheim pada tahun 1923. Teori ini ramai dibahas pada tahun 1920-an hingga tahun 1930-an. Meski demikian, teori ini baru benar-benar berkembang pada tahun 1960-an. Ketika itu, baby boomer benar-benar menjadi bahan pembicaraan karena sikap dan perilaku mereka sangat berbeda dari generasi sebelumnya.
Mannheim berargumentasi bahwa perubahan pada lingkungan menyebabkan perubahan yang mempengaruhi generasi tertentu. Situasi politik, ekonomi, pengetahuan, dan teknologi mempengaruhi dan membentuk manusia pada satu rentang waktu tertentu dan kemudian membuatnya berbeda dengan generasi sebelumnya. Hal inilah yang menyebabkan perbedaan kesadaran antar generasi.
Sebelum abad ke-20, perkembangan jaman dan teknologi belum sepesat saat ini. Hal ini menyebabkan perbedaan antar generasi tidak terlalu mencolok sebagaimana yang terjadi
kini. Perkembangan teknologi dan
ekonomi pada abad ke-20 yang
terus berlanjut hingga abad ke-21 membuat rentang waktu antar generasi hanya berlangsung sekitar 20 tahun. Apa saja yang membuat perbedaan antar generasi?
Bahasa
Meski memiliki bahasa nasional, belum tentu istilah yang dipergunakan pada satu generasi persis sama dengan generasi sebelumnya. Kadang satu generasi memiliki perbendaharaan kata tersendiri sehingga pembicaraan mereka tidak mudah dimengerti oleh pihak lain. Hal-hal untuk mengungkapkan pujian atau makian pun dapat berbeda pada tiap generasi.
Gaya bahasa yang formal sesuai tatanan EYD yang cenderung dipergunakan oleh generasi senior juga akan memicu konflik ketika berhadapan dengan generasi yunior yang cenderung menerapkan bahasa yang informal. Bagi generasi senior, bahasa yang digunakan generasi yunior cenderung kurang menunjukkan rasa hormat.
Teknologi
Sedikit banyak teknologi membentuk kehidupan kita. Kehidupan sebelum adanya internet, telepon, komputer, televisi, dsb serta sesudah kehadiran teknologi-teknologi tersebut sangat berbeda. Perbedaan ini mengubah pola didik, pola pikir, pola interaksi, dsb.
Perbedaan mencolok antara generasi senior dan generasi “bau kencur” adalah kecakapan dalam memanfaatkan teknologi. Akibat kesenjangan teknologi antar generasi, generasi senior sering dianggap sebagai yang gaptek (gagap teknologi) dan konvensional karena lebih menyukai konsep manual. Pengalaman masa lalu dan periode lahir yang memang belum banyak terpapar teknologi membuat generasi senior cenderung merasa nyaman dengan berbagai hal yang masih manual. Dalam industri masa kini yang mengedepankan konsep efisien dan ramah lingkungan, kenyamanan generasi senior atas konsep manual menjadi tidak relevan. Dari segi inilah kompetensi generasi “anak bawang“ menjadi naik daun. Kebutuhan perusahaan untuk mengikuti perkembangan teknologi perlahan akan dapat menyingkirkan generasi senior yang skeptis terhadap perubahan. Untuk itu, dibutuhkan kemauan dan kesediaan generasi senior untuk mulai melek dan bersahabat dengan teknologi. Dengan demikian, generasi senior dapat mengimbangi kinerjanya dengan generasi yunior untuk meningkatkan kinerja perusahaan.
Kesadaran generasi
Mannheim berargumentasi bahwa perubahan pada lingkungan
7
A & O 1/Des17